 |
sumber google images |
Matahari baru
belum terlalu tinggi, penduduk desa baru selesai urusan di rumah dan pergi ke
tempat bekerja masing-masing. Sawah, ladang, sekolahan, atau juga Balai Desa,
seperti Tina, si kembang desa yang juga sekretaris Kades.
“Lihat? Dia cantik
dan molek. Wajar saja semua lelaki berselera sekali padanya!”
“Termasuk
kamu?” tanyaku pada Jono, ia tersenyum nakal. Dasar lelaki, batinku.
***
Malam ini aku
memasak masakan spesial untuk suamiku, opor dengan santan kental dan aroma
rempah yang kuat. Ia pulang dari tempatnya bekerja dengan wajah bingung, ia
kelelahan sekali nampaknya.
“Kenapa Kang?”
kusiapkan sepiring nasi, dengan opor.
“Tina hilang,
dia tidak kembali ke Balai Desa setelah makan siang! Di rumahnya pun ia tak
ada.”
“Oh ya?” aku
acuh tak acuh.
Suamiku tak
bicara lagi, ia menyantap masakanku dengan penuh selera dan membuatku bangga
sekali karenanya. Walaupun ia sudah tak terlalu memperdulikanku lagi sebagai
istrinya, tapi setidaknya ia masih menyukai masakanku.
“Benar saja,
Tina memang membuat semua berselera.”
“Maksudmu?”
“Iya, jika Akang masih berselera pada Tina...dalam
freezer kubekukan jemari dan juga bibirnya. Bagian tubuh yang paling buat Kang
Jono ‘berselera’.”
Suamiku tak
bicara lagi, ia langsung pucat pasi dan memuntahkan makanannya. Aku tak
bereaksi apa-apa, kubiarkan saja dia menelpon polisi untuk melaporkan
kelakuanku, kebetulan aku juga ingin melaporkan perselingkuhannya dengan Tina—yang
kini berada di dalam kulkas, selama ini aku sudah cukup sabar.
Mendadak mual... >_<
ReplyDeleteMbak Uniieekk..., ini thrill kuliner yak? wkwkwk
Plot twist: Balai desanya kebakaran.
ReplyDeletekayaknya gitu mbak Viiinnnd.. :p
ReplyDeletePlot twist twist istrinya itu Tina Bangroll
Plot twist: Yang dimakan bukan Tina, tapi daging trenggiling. Tina adalah polisi yang menyamar untuk mengungkap kejahatan Jono yang menjual trenggiling ilegal.
ReplyDeletenanti bikin sekuelnya ah dengan mempertimbangkan plot twist yang disarankan. hohoho
ReplyDeleteAlternatif Plot twist: Kulkasnya kebakaran.
ReplyDelete